FOR SALE House at Lebak Bulus

This Blog is under controlled by Aditya Surya Dharma.

Enduro Matic VS Fastron Techno

This Blog is under controlled by Aditya Surya Dharma.

All New Suzuki GSX 150R 2014

This Blog is under controlled by Aditya Surya Dharma.

Perawatan Transmisi Matic Honda Jazz

This Blog is under controlled by Aditya Surya Dharma.

Honda Mobilio VS Toyota Avanza Veloz

This Blog is under controlled by Aditya Surya Dharma.

Saturday, October 11, 2014

Enduro Matic VS Fastron Techno

Tanggal 10 Oktober 2014 sudah waktunya untuk ganti oli MJ mau ganti sama oli yang biasa Pertamina Enduro Matic 10W-30 yang dalam pemakaian 1 bulan oli lama warnanya sudah hitam.

http://adityasuryaworld.blogspot.com/2014/10/enduro-matic-vs-fastron-techno.html


Karena dapat racun dari http://www.kaskus.co.id/thread/51963782582acfeb0100000b/penggunaan-oli-mobil-pcmo-hdeo-untuk-motor/  tentang oli mobil spek bensin bisa dipakai di motor matic, tanpa pikir2 lagi langsung beli oli Pertamina Fastron Techno 10W-40 yang harga di SPBU Pertamina sebesar Rp. 77.000 yang "sedikit" lebih mahal dari Enduro Matic Rp. 39.000 ( harga sesuai dengan price list di SPBU Pertamina Tanggal 10 Oktober 2014 ). Satu botol Fastron Techno berisi 1 liter dan oli Enduro Matic 0,8 ml.

Berikut penampakan Oli Fastron Techno :


http://adityasuryaworld.blogspot.com/2014/10/enduro-matic-vs-fastron-techno.html


Setelah di isi Fastron Techno yang dirasa dari MJ sama aja dech tidak ada perubahan signifikan...tapi memang bawa MJ alias Yamaha Mio J tahun 2012 yang sudah jalan 13.459 KM masih seperti putri solo...Buka grip gasnya hati-hati banget pelan-pelan paling kenceng 60 Km/Jam, plus karena oli baru kali ya dan pakai bensin Pertamax.....hehehe...Belum berani geber gas. Dari konsumsi bensin juga belum diukur karena susah cari bensin Shell di dekat rumah, paling deket di Jalan Menteng Raya ada SPBU Shell.

Kalau pakai oli Enduro Matic plus bensin Shell Super konsumsi bahan bakar Mio J 1 : 53/km ( 1 liter bensin bisa menempuh jarak 53 km ). Sekarang mau coba pake oli Fastron Techno plus bensin Shell Super dapat berapa km ya? Pengennya sih coba pakai bensin Shell V-Power tapi harga 1 liternya lumayan bikin jidat pening.

11 Oktober 2014 - Setelah pakai oli Fastron Techno plus bensin Shell Super tarikan MJ berasa ringan, cukup buka gas dikit sudah enteng larinya. Getaran dan suara mesin tidak ada perubahan seperti pakai oli Enduro Matic alias masih halus.

Tunggu berita selanjutnya soal konsumsi bensin plus mau coba bensin Shell V-Power....


Lanjutann.....

Sampai tanggal 02-11-2014 dan kilometer sudah 14 ribuan...performa mesin masih ringan, gas sedikit aja udah langsung ngacir. Tentang konsumsi bensin setelah pakai Shell V-Power dan oli Fastron Techno memang tambah irit jadi 1 : 56/km, MJ kecepatan konstan di 50km/jam. Detik-detik penggantian oli tanggal 11 Nov 2014 nanti saya akan coba input foto oli Fastron Techno setelah pemakaian 1 bulan di MJ.


Please visit :

https://www.youtube.com/user/rinoalock/videos

http://www.olx.co.id/iklan/rumah-2-lantai-75947330.html

Saturday, October 4, 2014

All Bout Suspension, Wheels And Tyres Suzuki Vitara

Mobil Off-road tanpa ban pacul serasa mobil tanpa bensin...Gak lengkap gitu, yang ada bisa masuk lumpur tapi gak bisa keluar dari lumpur...alias kepater..bener gak bahasanya ya??

Dimulai dari pemilihan ban yang bener, jangan pake ban sepeda atau ban delman...gak cocok gan. Harus ban pacul alias ban yang memiliki spesifikasi Mountain Terrain ( M/T ) bukan pula Manager Trainee.

Ban M/T udah di install tapi velgnya masih pake alloy atau velg kacangan?? Bisa bubar di jalan itu velg dipake off-road. Pilih velg yang berspesifikasi Heavy Duty, biar gak gampang peyang gitu. Cocok buat hajar lubang atau jalan yang rusak, seperti di Jakarta atau daerah terpencil yang gak ramah buat velg.

Suspensi diganti dunk biar bisa dapat travel yang jauh dari tanah, biar gak mentok pilih suspensi yang Heavy Duty juga.






From Zero To Body Lift Suzuki Vitara

Panduan pertama kali untuk bisa ber off-road ria bisa memasang body lift...Menaikkan jarak body dengan sasis atau rangka mobil sebelum mengganti suspensi. Step by step to build your 4X4 like Hercules!



Dual Batteries For Suzuki Vitara

Mobil sudah 4X4, suspensi sudah off-road setting, body lift.. Masih ada yang kurang, pemasangan aki / battery cadangan. Dan pemasangan ARB air locker biar makin maknyos ber off-road ria..




How To Build Suzuki Vitara 4X4


Pada video berikut ini dijelaskan tentang bagaimana untuk membangun kendaraan 4X4 Suzuki Vitara agar lingkar roda yang lebih besar dari standar bisa masuk dengan leluasa dan tidak mentok fender dari Suzuki Vitara, yang dikenal sebagai jip berukuran kecil dan serba guna.


  1. Langkah pertama perbesar fender agar ban dengan ukuran 33 inci dapat masuk dengan leluasa.
  2. Langkah kedua mengganti suspensi yang lebih panjang travelnya, atau dengan memasang body lift, agar jarak body ke tanah semakin jauh.
  3. Langkah ketiga memasang snorkel, supaya bisa berenang....ups bisa melewati kubangan air. Dan mesin kendaraan bebas dari air agar terhindar dari "water hammer".

Yang jelas membangun sebuah mobil "Laki" gak takut dengan bor dan potong body.




Agama : Riba

Dalam satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Abu Dawud, Rasulullah sallallahu’alaihi wassalam bersabda, “Akan datang suatu masa ketika semua orang memakan riba. Mereka yang tidak mau makan riba pun pasti terkena debunya.” Masa itu adalah hari ini, dan itu artinya kita semua tengah terlibat dengan riba. Sebab, di masa ini, seluruh tata kehidupan kita telah bercampur dengan riba hingga kita tak bisa menghindarinya. Riba telah menjadi cara hidup kita. Perhatikanlah bagaimana kita menjalani kehidupan sehari-hari saat ini.

Mulai dari ingin memiliki sebuah rumah, kendaraan, bahkan peralatan rumah tangga (tivi, perabot elektronik, mebel, dsb), pada umumnya, kita membayarnya dengan kredit berbunga. Bahkan membayar kuliah pun, setidaknya mempunyai irisan dengan riba. Kesimpulannya, sekarang kita semua sudah dikepung oleh riba dari segala penjuru.

Ayat pertama tentang Riba—Surat Ruum 39—turun di Mekkah.

“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya).”

Ayat ini sebagai pengondisian untuk umat Islam agar siap mental untuk menghadapi larangan riba di kemudian hari.

Pada periode Madinah, barulah ditegaskan larangan atau haramnya riba oleh Allah SWT dalam Surat Ali Imron 130.

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. Peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir.”

Tentang sebab turunnya ayat di atas, Mujahid mengatakan, “Orang-orang Arab sering mengadakan transaksi jual beli tidak tunai. Jika jatuh tempo sudah tiba dan pihak yang berhutang belum mampu melunasi maka nanti ada penundaan waktu pembayaran dengan kompensasi jumlah uang yang harus dibayarkan juga menjadi bertambah maka alloh menurunkan firman-Nya… (ayat di atas).” (al Jami’ li Ahkamil Qur’an, 4/199).

Barulah dikukuhkan dalam Surat Al-Baqarah 278-279.

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kalian orang-orang yang beriman. Jika kalian tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangi kalian. Dan jika kalian bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagi kalian pokok harta kalian; kalian tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. ” (Al-Baqarah: 278-279)

Pangkal dan pintu riba kita hari ini adalah Bank.

Syaikh Abu Bakar Jabir al Jazairi mengatakan, “Ketahuilah wahai orang yang beriman bahwa riba yang dipraktekkan oleh bank konvensional pada saat ini itu lebih zalim dan lebih besar dosanya dari pada jahiliah yang Allah haramkan dalam ayat ini dan beberapa ayat lain di surat al Baqarah. Hal ini disebabkan riba dalam bank itu buatan orang-orang Yahudi sedangkan Yahudi adalah orang yang tidak punya kasih sayang dan belas kasihan terhadap selain mereka.

Buktinya jika bank memberi hutang kepada orang lain sebanyak seribu real maka seketika itu pula bank menetapkan bahwa kewajiban orang tersebut adalah seribu seratus real. Jika orang tersebut tidak bisa membayar tepat pada waktunya maka jumlah total yang harus dibayarkan menjadi bertambah sehingga bisa berlipat-lipat dari jumlah hutang sebenarnya.

Bandingkan dengan riba jahiliah. Pada masa jahiliah nominal hutang tidak akan bertambah sedikit pun jika pihak yang berhutang bisa melunasi hutangnya pada saat jatuh tempo. Dalam riba jahiliah hutang akan berbunga atau beranak jika pihak yang berhutang tidak bisa melunasi hutangnya tepat pada saat jatuh tempo lalu mendapatkan penangguhan waktu pembayaran.

Boleh jadi ada orang yang berpandangan bahwa riba yang tidak berlipat ganda itu diperbolehkan karena salah paham dengan ayat yang menyatakan ‘janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda’. Jangan pernah terpikir demikian karena hal itu sama sekali tidak benar. Ayat di atas cuma menceritakan praktik para rentenir pada masa jahiliah lalu Allah cela mereka karena ulah tersebut.

Sedangkan setelah Allah mengharamkan riba maka semua bentuk riba Allah haramkan tanpa terkecuali, tidak ada beda antara riba dalam jumlah banyak ataupun dalam jumlah yang sedikit. Perhatikan sabda Rasulullah yang menegaskan hal ini,

“Satu dirham uang riba yang dimakan oleh seseorang dalam keadaan mengetahui bahwa itu adalah uang riba, dosanya lebih besar daripada berzina sebanyak 36 kali.” (HR. Ahmad dari Abdulloh bin Hanzholah dan dinilai shahih oleh Al Albani dalam Shahih al Jami’, no. 3375)” [Nida-atur Rahman li Ahli Iman hal 41]

Dalam hadits di atas dengan tegas Nabi mengatakan bahwa uang riba itu haram meski sangat sedikit yang Nabi ilustrasikan dengan satu dirham. Bahkan meski sedikit, Nabi katakan lebih besar dosanya jika dibandingkan dengan berzina bahkan meski berulang kali. Jadi hadits tersebut menunjukkan bahwa uang riba atau bunga itu tidak ada bedanya baik sedikit apalagi banyak.

Ayat ini berada di antara ayat-ayat yang membicarakan perang Uhud. Sebabnya menurut penjelasan Imam Qurthubi adalah karena dosa riba adalah satu-satunya dosa yang mendapatkan maklumat perang dari Allah sebagaimana dalam QS. al Baqarah [2]: 289. Sedangkan perang itu identik dengan pembunuhan. Sehingga seakan-akan Allah hendak mengatakan bahwa jika kalian tidak meninggalkan riba maka kalian akan kalah perang dan kalian akan terbunuh. Oleh karena itu Allah perintahkan kaum muslimin untuk meninggalkan riba yang masih dilakukan banyak orang saat itu (lihat Jam’ li Ahkamil Qur’an, 4/199)

Kemudian Allah ta’ala berfirman, ‘Bertakwalah kamu kepada Allah’ yaitu terkait dengan harta riba dengan cara tidak memakannya.

Al Falah/keberuntungan dalam bahasa Arab adalah bermakna mendapatkan yang diinginkan dan terhindar dari yang dikhawatirkan. Oleh karena itu keberuntungan dalam pandangan seorang muslim adalah masuk surga dan terhindar dari neraka. Surga adalah keinginan setiap muslim dan neraka adalah hal yang sangat dia takuti.

Ayat ini menunjukkan bahwa keberuntungan itu akan didapatkan oleh orang yang bertakwa dan salah satu bukti takwa adalah menghindari riba.

Hal ini menunjukkan bahwa jika kadar takwa seseorang itu berkurang maka kadar keberuntungan yang akan di dapatkan juga akan turut berkurang.

Di antara bukti bahwa meninggalkan riba itu menyebabkan mendapatkan keberuntungan adalah kisah seorang sahabat yang bernama ‘Amr bin Uqois sebagaimana dalam hadist berikut ini.

Dari Abu Hurairah, sesungguhnya ‘Amr bin ‘Uqoisy sering melakukan transaksi riba di masa jahiliah. Dia tidak ingin masuk Islam sehingga mengambil semua harta ribanya. Ketika perang Uhud dia bertanya-tanya, “Di manakah anak-anak pamanku?” “Di Uhud”, jawab banyak orang. “Di manakah fulan?”, tanyanya lagi. “Dia juga berada di Uhud”, banyak orang menjawab.” Di mana juga fulan berada?”, tanyanya untuk ketiga kalinya. “Dia juga di Uhud”, jawab banyak orang-orang. Akhirnya dia memakai baju besinya dan menunggang kudanya menuju arah pasukan kaum muslimin yang bergerak ke arah Uhud.

Setelah dilihat kaum muslimin, mereka berkata, “Menjauhlah kamu wahai Amr!” Abu Amr mengatakan, “Sungguh aku sudah beriman.” Akhirnya beliau berperang hingga terluka lalu digotong ke tempat keluarganya dalam kondisi terluka. Saat itu datanglah Sa’ad bin Muadz, menemui saudara perempuannya lalu memintanya agar menanyai Abu Amr tentang motivasinya mengikuti perang Uhud apakah karena fanatisme kesukuan ataukah karena membela Allah dan rasul-Nya.

Abu Amr mengatakan, “Bahkan karena membela Allah dan Rasul-Nya.” Beliau lantas meninggal dan masuk surga padahal beliau belum pernah melaksanakan shalat satu kali pun. (HR. Abu Daud, Hakim dan Baihaqi serta dinilai hasan oleh al Albani dalam Shahih Sunan Abu Daud no. 2212).

Ad Dainuri bercerita bahwa Abu Hurairah pernah bertanya kepada banyak orang yang ada di dekat beliau, “Siapakah seorang yang masuk surga padahal sama sekali belum pernah shalat?” Orang-orang pun hanya terdiam seribu bahasa. Beliau lantas mengatakan, “Saudara bani Abdul Asyhal.”

Dalam riwayat Ibnu Ishaq disebutkan ada orang yang menanyakan perihal Abu ‘Amr kepada Rasulullah, beliau lantas bersabda, “Sungguh dia termasuk penghuni surga.” (Tafsir al Qosimi, 2/460)


Source : Islampos.com